Sabtu, 05 Juli 2014

PEDOMAN MEMILIH PEMIMPIN MENURUT ISLAM


1 atau 2


Untuk kawan-kawanku, saudara sebangsa dan se-tanah air yang masih bingung dan bimbang untuk menentukan pilihannya pada 9 Juli 2014. Mungkin tulisan ini bisa menjadi sedikit referensi untuk menentukan pilihan demi kemajuan bangsa, negara dan rakyat Indonesia pada umumnya.

Hanya ada empat yang harus kita pertimbangkan terkait memilih pemimpin.

Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya, simpelnya INTEGRITAS. 
Amanah
Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apapun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong. Jadi kita teliti sekarang siapa pemimpin yang tidak amanah, dan salah satu ciri-ciri pemimpin tidak amanah adalah tidak pernah menyelesaikan tugasnya sampai masa akhir jabatannya.

Tabligh
Tabligh artinya menyampaikan (kebenaran). Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung kaum atau etnis tertentu. “Sampaikanlah kebenaran itu walaupun ia pahit” (HR. Muttafaqun ‘alaihi) jadi bukan sebagai kedok, atau dogma supaya dapat dukungan atau masa, yang baik harus didukung yang batil harus dilawan. 

Fathonah
Artinya Cerdas. Jangan mencari pemimpin yang bodoh, orang bodoh itu merepotkan. Bahkan dari sekian banyak kewajiban yang dibebankan kepada umat Islam dalam syarat beribadah salah satunya adalah 'pandai', pintar, mengerti.
Cerdas disini menyeluruh, berbicara, analisis, berdialog, berdiplomasi dan lain-lain. Jadi kalau ada calon pemimpin bicara dalam bahasa Indonesia belepotan apalagi bahasa asing, saran saya tinjau ulang pilihan anda.

"setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya'

Jumat, 04 April 2014

AROGANSI MASA & KEBOHONGAN PARTAI POLITIK

   Saya berpendapat bahwa negara paling LIBERAL di dunia itu adalah Indonesia. Semua orang bebas berpendapat, parkir bisa di sembarang tempat, merokok bisa di mana saja, buang sampah bisa seenaknya, buka warung bisa di bahu jalan. Dan seolah tak mau kalah dengan semua bentuk pelanggaran-pelanggaran itu, setiap lima tahun sekali kita disuguhi tontonan aneka ragam pelanggaran masal yang dilakukan para pendukung PARTAI POLITIK, mengemudikan motor tanpa helm, ugal-ugalan, melebihi batas marka, mengayun-ayunkan bendera, hingga bunyi kenalpot yang memekakkan telingga, menerobos lampu merah, bahkan ada yang nekat melawan arus lalu lintas.
   Semua kejadian itu di pertontonkan di depan khalayak umum, anak-anak kecil di pinggir jalan menyakisakan itu, bukan tidak mungkin 20 tahun yang akan datang meraka akan melakukan hal yang sama yang pernah ia tonton. PARTAI POLITIK yang semestinya menjadi agent of change supaya arah negeri ini semakin membaik malah menjadi fasilitator dan mereka seperti mewariskan dan membiarkan keporakporandaan ahlak manusia Indonesia yang semakin terpuruk. Alih-alih mencari simpati masyarkat justru sebaliknya, saya dan orang lain yang sefaham termasuk yang membenci aktivitas masa partai politik yang mengganggu ketertiban umum. Saya sedih ketika tidak punya materi, tapi lebih sedih jika negeri ini kehilangan harga diri Kami sangat merindukan sosok manusia Inonesia yang katanya beradab, sopan dan santun.
   BOHONG....!!!! SEMUA PARTAI POLITIK ITU PEMBUAL, apa yang bisa mereka lakukan terhadap negeri ini jika untuk merubah kebiadaban para pendukung partainya saja mereka tidak bisa, tidak mampu!!!. Yang mengatakan "gerakan perubahan" mereka bohong, mana perubahannya? "Indonesia HEBAT" mereka pembohong, apanya yang hebat? "Suara Golkar suara Rakyat" juga bohong, rakyat yang mana? "Insyaallah Berkah" juga bohong, berkah darimana? "Cinta, Kerja dan Harmoni" sama mereka juga bohong, mereka cintanya sama artis. "Rumah Besar Umat Islam" pembohong juga, umat yang lain dimana rumahnya?. "Bersih, peduli, tegas" pembual, apa yang mereka bersihkan, peduli dan tegas sama siapa?  "Dari dan oleh untuk" Nah ini juga tidak jelas maksudnya, partai absurd. "Beri bukti bukan janji" mereka juga bohong, apa buktinya selama 10 tahun? Jangan bermimpi mau merubah negeri ini jika merubah orang-orang disekelilingnya belum mampu. Semua yang dilakukan tak lebih karena meraka ingin berkuasa.


"Mana mungkin aku memberikan suaraku terhadap orang-orang yang tidak bisa dipercaya dan sering ingkar janji, jika itu kulakukan, sedikit banyak aku telah menyumbangkan kegagalan untuk negeriku ini.
(rifaindependent)